Masa kini media komunikasi baik audio maupun visual sangatlah berkembang pesat. Acara-acara yang diprogramkan dan disuguhkan oleh televisi swasta sangatlah menarik dan memikat hati anak-anak. Terutama untuk mengisi waktu luang mereka seusai belajar atau pengisi hari libur. Diakui atau tidak, minat baca anak-anak sangatlah terpengaruh karena acara TV tsb.
Berikut ini pengalamanku dalam menanamkan gemar membaca sejak dini pada anak-anak seperti yang dilakukan oleh orang tuaku. Sejak aku dan adik-adik sudah tahu membaca, Bapak dan Ibuku selalu membelikan buku dan majalah, baik yang berisi cerita fiksi, cerita wayang, cerita sejarah maupun ilmu pengetahuan, sebagai buah tangan setiap mereka bepergian. Satu cara istimewa yang mereka gunakan adalah menyelipkan barang-barang lain seperti stiker, boneka kecil, pita rambut, atau kue-kue, sehingga terkesan buku-buku tsb bukan sebagai oleh-0leh utama. Karena terbiasa memperoleh buku dan tidak pernah merasa dipaksa untuk membaca isinya, kami menjadi kecanduan membaca buku. Kami bahkan mengoleksi buku-buku tsb hingga kami dewasa.
Seingat saya, kami sudah memiliki perpustakaan pribadi sejak SD, walaupun ada juga sisi buruk dari kegemaran tsb. Kami, tiga bersaudara, terpaksa harus memakai kacamata minus sejak kecil. Namun, keuntungannya lebih banyak. Kami dapat meminjamkan buku dan majalah kepada teman sepermainan kami dengan mengutip biaya Rp.500 per buku untuk seminggu, sehingga kami mendapat tambahan uang saku.
Sekarang, kami selalu berdiskusi tentang buku dan majalah yang kami baca secara bergiliran.
Selain itu, teman-teman hampir selalu meminta saran saya tiap kali mereka akan membeli buku untuk hadiah. Aku juga merasa cukup percaya diri bergaul dengan berbagai macam orang dengan lingkungan yang berbeda, berbekal pengetahuan dari buku-buku yang aku baca. Semoga 'tips' dari Bapak dan Ibuku dapat ditiru oleh orang tua lain dalam menanamkan gemar membaca kepada anak-anaknya.
Welcome and please enjoy to these blog...:)
Sabtu, 23 Juli 2011
Senin, 11 Juli 2011
Dianggap Orang Pintar
Tidakkah menakjubkan kalau aku dianggap orang pintar ? Inilah pertanyaan yang kusodorkan kepada pembaca sekalian, untuk bersama-sama kita menelaah isi dari artikel ringkas ini, tatkala cerita ini ku alami sekitar 27 tahun yang lalu saat aku datang ber KKN di suatu desa yang bernama Desa Kombos Barat. Warga desa tersebut menganggapku ahli/orang pandai yang mampu mengobati segala macam penyakit.
Awal kisahnya, aku dan teman-teman berjumlah 8 orang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata yang bertempat di Desa Kombos Barat, desa ini terletak di kecamatan Singkil, Kodya Manado.
Kami disambut dengan baik oleh Bapak Kepala Desa dan perangkatnya. Adapun saya dan tiga teman tinggal di rumah Pak Kades, sedangkan empat yang lainnya tinggal di rumah tetangga dari Pak Kades.
Sebagai mahasiswa tentu kami mempunyai tekad untuk memberi kontribusi terbaik buat desa ini agar nantinya pembangunan fisik dan mental dari desa ini benar-benar akan terealisasi dengan baik. Waktu berjalan dengan cepat, sudah dua minggu berjalan kami tinggal di kampung tsb, hingga pada suatu malam pada hari ke 17 , seorang teman kami mendadak terserang demam tinggi. Sebagai rasa senasib sepenanggungan di kampung orang kami berusaha untuk membantu mengobati teman tsb dengan berbagai cara, obat kampung ditambah dengan obat warung sudah dicoba, tapi demamnya kian parah. Sedangkan untuk membawanya ke dokter pada waktu itu terlalu jauh di pusat kota dan juga kejadian ini sudah tengah malam.
Kebetulan pada waktu dulu aku di SMA pernah mempelajari ilmu memijat dari seorang bapak yang mengajarkan teknik memijat untuk memperlancar aliran darah. Maka ku coba mempraktekkan ilmuku kepada teman yang sakit ini. Alhasil, deman tinggi temanku redah dan normal kembali, hal ini turut disaksikan oleh Bapak Kades.
Kejadian ini berkepanjangan dimana pada waktu aku mengobati teman tsb, ada beberapa orang yang melihat dan berbicara dari mulut ke mulut ke tetangga, sehingga dari waktu aku mengobati temanku, ada dua atau tiga orang yang sudah sembuh dari pijatan tanganku ini.
Hari-hari berikutnya, ada saja warga desa tsb yang datang kepadaku untuk mengobati penyakitnya, mulai dari yang demam, encok, pegal linu, ada juga yang sakit gigi sampai untuk wanita yang datang bulan tidak lancar. Aku sudah menjelaskan kepada mereka bahwa mungkin ini sudah waktunya untuk sembuh, bukan karena pijatanku, tapi mereka tetap menganggap aku orang pintar yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
Hari-hariku ber KKN pun selalu diwarnai dengan pasien-pasien yang antri untuk berobat, namaku terus menjadi pembicaraan di desa tsb. sampai ke desa sebelah. Tapi, memang ada untungnya, banyak pasien-pasien yang datang selalu saja membawa buah-buahan dan aneka kue kepadaku dan teman-temanku. Alhasil, kami dapat menghemat biaya untuk makan dan namaku jadi terkenal, sampai-sampai ada beberapa gadis desa yang coba-coba mendekatiku.
Setelah tiga bulan di desa tsb. aku dan teman-teman telah usai mengabdikan diri ke masyarakat dengan selesainya kuliah kerja nyata di desa Kombos Barat tsb dan kami sudah selesai dan berhasil menyusun kerangka kerja tugas kami plus dengan catatan memuaskan dari warga desa tsb bersama pak Kadesnya sekaligus dengan kesan-kesan dari masyarakat desa tsb.
Awal kisahnya, aku dan teman-teman berjumlah 8 orang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata yang bertempat di Desa Kombos Barat, desa ini terletak di kecamatan Singkil, Kodya Manado.
Kami disambut dengan baik oleh Bapak Kepala Desa dan perangkatnya. Adapun saya dan tiga teman tinggal di rumah Pak Kades, sedangkan empat yang lainnya tinggal di rumah tetangga dari Pak Kades.
Sebagai mahasiswa tentu kami mempunyai tekad untuk memberi kontribusi terbaik buat desa ini agar nantinya pembangunan fisik dan mental dari desa ini benar-benar akan terealisasi dengan baik. Waktu berjalan dengan cepat, sudah dua minggu berjalan kami tinggal di kampung tsb, hingga pada suatu malam pada hari ke 17 , seorang teman kami mendadak terserang demam tinggi. Sebagai rasa senasib sepenanggungan di kampung orang kami berusaha untuk membantu mengobati teman tsb dengan berbagai cara, obat kampung ditambah dengan obat warung sudah dicoba, tapi demamnya kian parah. Sedangkan untuk membawanya ke dokter pada waktu itu terlalu jauh di pusat kota dan juga kejadian ini sudah tengah malam.
Kebetulan pada waktu dulu aku di SMA pernah mempelajari ilmu memijat dari seorang bapak yang mengajarkan teknik memijat untuk memperlancar aliran darah. Maka ku coba mempraktekkan ilmuku kepada teman yang sakit ini. Alhasil, deman tinggi temanku redah dan normal kembali, hal ini turut disaksikan oleh Bapak Kades.
Kejadian ini berkepanjangan dimana pada waktu aku mengobati teman tsb, ada beberapa orang yang melihat dan berbicara dari mulut ke mulut ke tetangga, sehingga dari waktu aku mengobati temanku, ada dua atau tiga orang yang sudah sembuh dari pijatan tanganku ini.
Hari-hari berikutnya, ada saja warga desa tsb yang datang kepadaku untuk mengobati penyakitnya, mulai dari yang demam, encok, pegal linu, ada juga yang sakit gigi sampai untuk wanita yang datang bulan tidak lancar. Aku sudah menjelaskan kepada mereka bahwa mungkin ini sudah waktunya untuk sembuh, bukan karena pijatanku, tapi mereka tetap menganggap aku orang pintar yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
Hari-hariku ber KKN pun selalu diwarnai dengan pasien-pasien yang antri untuk berobat, namaku terus menjadi pembicaraan di desa tsb. sampai ke desa sebelah. Tapi, memang ada untungnya, banyak pasien-pasien yang datang selalu saja membawa buah-buahan dan aneka kue kepadaku dan teman-temanku. Alhasil, kami dapat menghemat biaya untuk makan dan namaku jadi terkenal, sampai-sampai ada beberapa gadis desa yang coba-coba mendekatiku.
Setelah tiga bulan di desa tsb. aku dan teman-teman telah usai mengabdikan diri ke masyarakat dengan selesainya kuliah kerja nyata di desa Kombos Barat tsb dan kami sudah selesai dan berhasil menyusun kerangka kerja tugas kami plus dengan catatan memuaskan dari warga desa tsb bersama pak Kadesnya sekaligus dengan kesan-kesan dari masyarakat desa tsb.
Udang Goreng Istimewa
Bahan :
500 gr udang ukuran sedang, dikupas sisakan ekornya, belah punggungnya
100 gr tepung maizena
minyak untuk menggoreng
Bumbu perendam :
1 sendok teh gula pasir
2 sendok makan kecap asin
1 sendok teh minyak wijen
1/2 sendok teh merica bubuk
3 sendok makan air
Haluskan :
3 siung bawang putih
15 buah cabe rawit
1 sendok terasi goreng
Cara membuat :
- Aduk rata bumbu perendam dan bumbu halus. Tambahkan udang, aduk-aduk. Diamkan selama 15 menit supaya bumbu meresap. Tiriskan.
- Taburi udang berbumbu dengan tepung maizena.
- Panaskan minyak, goreng udang di atas api besar hingga matang dan kering.
Angkat, tiriskan. Sajikan segera. (untuk 4 orang)
500 gr udang ukuran sedang, dikupas sisakan ekornya, belah punggungnya
100 gr tepung maizena
minyak untuk menggoreng
Bumbu perendam :
1 sendok teh gula pasir
2 sendok makan kecap asin
1 sendok teh minyak wijen
1/2 sendok teh merica bubuk
3 sendok makan air
Haluskan :
3 siung bawang putih
15 buah cabe rawit
1 sendok terasi goreng
Cara membuat :
- Aduk rata bumbu perendam dan bumbu halus. Tambahkan udang, aduk-aduk. Diamkan selama 15 menit supaya bumbu meresap. Tiriskan.
- Taburi udang berbumbu dengan tepung maizena.
- Panaskan minyak, goreng udang di atas api besar hingga matang dan kering.
Angkat, tiriskan. Sajikan segera. (untuk 4 orang)
Sate Goreng Bola Daging
Bahan :
400 gr daging sapi dicincang, tanpa lemak
50 gr bawang Bombay, dicincang
30 gr wortel, serut halus
30 gr peterseli, dicincang
50 gr tepung panir
2 btr telur ayam
1 1/2 sendok teh garam
1 sendok teh merica bubuk
minyak untuk menggoreng
tusuk sate
Cara membuat :
- Aduk rata semua bahan, kecuali minyak goreng, bentuk adonan menjadi bola-bola bergaris tengah 2 cm.
- Goreng bola-bola daging di atas api sedang sambil dibalik-balik hingga matang. Angkat, tiriskan.
- Tusuk setiap 5 bola-bola daging dengan tusuk sate. Disajikan selagi panas.
400 gr daging sapi dicincang, tanpa lemak
50 gr bawang Bombay, dicincang
30 gr wortel, serut halus
30 gr peterseli, dicincang
50 gr tepung panir
2 btr telur ayam
1 1/2 sendok teh garam
1 sendok teh merica bubuk
minyak untuk menggoreng
tusuk sate
Cara membuat :
- Aduk rata semua bahan, kecuali minyak goreng, bentuk adonan menjadi bola-bola bergaris tengah 2 cm.
- Goreng bola-bola daging di atas api sedang sambil dibalik-balik hingga matang. Angkat, tiriskan.
- Tusuk setiap 5 bola-bola daging dengan tusuk sate. Disajikan selagi panas.
Jumat, 08 Juli 2011
Iga Sapi Bumbu Serai
Bahan :
2 sdt biji wijen disangrai
2 sdt saus ikan
1 sdt minyak wijen
1 sdt cuka
1 sdt minyak sayur
1 sdt garam
25 ml air jerus nipis
600 g iga sapi berdaging, potong 3 cm melintang
Haluskan :
3 btg serai, bagian yg putih
5 btr bawang merah
5 siung bawang putih
3 bh cabe merah, buang bijinya
1 sdm gula pasir
Pelengkap :
200 g daging buah nanas, ptg segitiga
2 bh paprika merah, buang biji potong 1/2 cm
3 sdt biji wijen sangrai, utk ditabur
Cara membuat :
- Aduk rata bumbu halus, saus ikan, minyak wijen, minyak sayur, biji wijen, cuka, air jeruk nipis, dan garam.
- Rendam iga sapi dalam bumbu. Simpan dalam lemari pendingin selama 1 jam.
- Bakar di atas bara api sambil sekali-sekali olesi dengan bumbu hingga daging iga sapi matang. Angkat.
- Pelengkap: Bakar potongan nanas dan paprika di atas bara api hingga layu. Angkat.
- Sajikan iga sapi dengan pelengkapnya. Taburi wijen sangrai di atasnya.
Untuk 3 orang. Kalori per porsi : 370.
2 sdt biji wijen disangrai
2 sdt saus ikan
1 sdt minyak wijen
1 sdt cuka
1 sdt minyak sayur
1 sdt garam
25 ml air jerus nipis
600 g iga sapi berdaging, potong 3 cm melintang
Haluskan :
3 btg serai, bagian yg putih
5 btr bawang merah
5 siung bawang putih
3 bh cabe merah, buang bijinya
1 sdm gula pasir
Pelengkap :
200 g daging buah nanas, ptg segitiga
2 bh paprika merah, buang biji potong 1/2 cm
3 sdt biji wijen sangrai, utk ditabur
Cara membuat :
- Aduk rata bumbu halus, saus ikan, minyak wijen, minyak sayur, biji wijen, cuka, air jeruk nipis, dan garam.
- Rendam iga sapi dalam bumbu. Simpan dalam lemari pendingin selama 1 jam.
- Bakar di atas bara api sambil sekali-sekali olesi dengan bumbu hingga daging iga sapi matang. Angkat.
- Pelengkap: Bakar potongan nanas dan paprika di atas bara api hingga layu. Angkat.
- Sajikan iga sapi dengan pelengkapnya. Taburi wijen sangrai di atasnya.
Untuk 3 orang. Kalori per porsi : 370.
Selasa, 05 Juli 2011
2 Cara "JITU" membuat BLOG tak bisa di CO-PAS (copy paste)
Tanpa berbasa basi, berikut akan saya kemukakan 2 cara jitu agar blog tak bisa di copas.
Cara pertama adalah mematikan fungsi dari klik kanan dan Ctrl + C.
1. Login ke bloger anda.
2. Klik Tata letak -> Edit HTML
3. Kemudian silahkan anda copy kode di bawah :
onmousedown="return false" oncontextmenu=
"return false" onselectstart="return false"
"return false" onselectstart="return false"
4. Pasang kode di atas di / ke dalam kode <body>
5. Maka hasilnya akan seperti ini :
<bodyonmousedown="return false" oncontextmenu
="return false" onselectstart="return false">
="return false" onselectstart="return false">
6. Simpan dan selesai.
Cara ini agar BLOG anda tidak dapat di copy dengan Ctrl + C dan mematikan fungsi KLIK kanan.
Cara kedua, mematikan fungsi BLOK.
1. Login ke Blogger anda.
2. Klik Tata letak -> Edit HTML.
3. Copy kode berikut ini :
<SCRIPT type="text/javascript">
if(type of document.onselectstart!="undefined"){
document.onselectstart=new Function ("return false");}
else{document.onmousedown=new Function ("return false");
document.onmouseup=new Function ("return true");}
</SCRIPT>
4. Pasang kode di atas di bawah kode <head>.
5. Simpan dan selesai.
Ini adalah cara agar artikel yang anda punya tidak bisa di BLOK, alias tidak bisa di COPAS.
Bagi yang berjiwa sosial tentu kedua cara ini tidak sesuai dengan hati nuraninya yang rela membagi kepada sesama, tapi bagi yang sedikit "kikir" untuk membagi kedua cara ini b0leh diterapkan pada blog anda. Semoga bisa membantu yah. Daaag...
Langganan:
Postingan (Atom)