Seperti diwartakan National Geographic, Kamis (9/2/2012), bunga bangkai tersebut dtemukan oleh Greg Wahlert, peneliti botani dari University of Utah. Spesies baru ini menambah panjang daftar genus Amorphophallus yang saat ini sudah ditemukan sekira 170 spesies.
Wahlert menemukan spesies baru tersebut dalam keadaan mekar sempurna, ketika sedang mengumpulkan bunga violet di dua pulau terpencil, sebelah barat laut Madagaskar, antara 2006 dan 2007 silam.
Saat itu belum diketahui bahwa bunga yang diberi nama Amorphophallus perrieri itu merupakan spesies baru. Wahlert yang curiga dengan kemungkinan tersebut, membawa sampel dan mulai menanamnya. Setelah berkonsultasi dengan ahli Amorphophallus di Belanda, dia mengkonfirmasi bahwa A. prierri adalah spesies yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Penemuan Wahlert bisa dikatakan sebuah keberuntungan, mengingat A. prierri biasanya ada dalam kondisi dorman (berhenti tumbuh sebagai reaksi terhadap kondisi lingkungan) selama bertahun-tahun. Keadaan tersebut dipicu oleh faktor iklim wilayah tersebut yang hanya mengalami sedikit curah hujan.
Semua spesies Amorphophallus mengeluarkan bau yang menarik lalat dan berbagai serangga lain. Meskipun beberapa di antaranya ada yang mengeluarkan bau yang lebih menarik, seperti coklat atau rempah-rempah, tapi sebagian besar hanya mengeluarkan bau busuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar